shtandovebg.com

Menkominfo Restui XL Axiata dan Smartfren Merger

Menkominfo Budi Arie Setiadi
Menkominfo Restui XL Axiata dan Smartfren Merger. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Jakarta -

XL Axiata dan Smartfren santer dikabarkan akan merger. Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi merestui bersatunya dua operator seluler tersebut, jika akhirnya bersatu.

"Merestui, lebih efisien kan," ujarnya usai berkunjung ke Apple Developer Academy di BSD, Tangerang Selatan, Selasa (26/3/2024).

Budi mengaku belum mendapatkan informasi terkait perkembangan proses merger tersebut. Namun dirinya bakal rapat membahas penggabungan bisnis XL Axiata dan Smartfren.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tunggu aja, jangan spekulasi, tunggu aja. Nanti mau dirapatin. Tapi yang pasti kita ingin industri ini sehat. Karena industri telekomunikasi ini lagi suffer, lagi berat," kata Menkominfo.

Saat ditanya sistem merger, Budi menyerahkan pada kedua perusahaan memakai mekanisme yang mana. Pihaknya hanya mendorong saja agar industri telekomunikasi makin sehat.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita kan cuma, 'Ah lu udah merger aja udah'. Caranya gimana, harganya berapa, ini siapa, bagaimana, mau gimana. Udah urusan mereka," ucapnya.

"Saya udah bilang, terserah kalian. Kalau soal itu (merger) saya nggak ikut campur. Masak saya ikut campur," pungkas Budi.

Sebelumnya diberitakan President Director Smartfren Merza Fachys mengungkapkan perkembangan terbaru terkait merger Smartfren dan XL Axiata.

Merza mengatakan hingga saat ini manajemen perusahaan belum mengetahui sejauh apa proses diskusi yang tengah berlangsung terkait dengan merger tersebut.

"Masih (dibahas) di tingkat pemegang saham. Kalau merger kan bukan kita manajemen (yang memutuskan), orang yang punya brand sama yang punya Axiata," kata Merza.

Merza menyampaikan harapannya atas merger ini agar menjadi solusi yang terbaik untuk efisiensi kedua belah pihak. Efisiensi yang dimaksud datang dari segala sisi, salah satunya efisiensi operasional.

"Kami berharap mudah-mudahan terjadi, mudah-mudahan positif," ujarnya.

Jika merger Smartfren dan XL Axiata terealisasi, Merza mengungkapkan keuntungan yang bakal terjadi ke depannya. Pertama dari segi resources atau sumber daya, baik dari segi perangkat, sumber daya manusia, modal dan lain sebagainya.

"Sekarang bayangkan saya kasih contoh misalnya hari ini, sebut saja jaringannya Telkomsel yang paling gede, misalnya bilang 'udah Smartfren jaringannya matiin saja pelanggannya semua dilayani network Telkomsel', itu masih mampu jaringan Telkomsel. Jadi dengan kata lain apa Smartfren yang kemarin investasi bertriliun-triliun itu sebetulnya kalau pakai jaringan Telkomsel sisa kapasitasnya masih cukup, itu contoh efisiensi ya," tuturnya.

Demikian juga jika kalau merger Smartfren dan XL Axiata tercapai, pasti akan ada aset-aset jaringan yang bisa dimanfaatkan bersama.

Ketika kapan ditanya merger ini akan rampung, ia pun tak tahu dan tak bisa memberikan jawaban kapan waktunya.

"Loh ya saya nggak bisa ngomong waktu karena saya enggak ikut peristiwa itu. Tapi kalau boleh berharap ya secepat-cepatnya, ya itulah harapan lah, boleh dong berharap," pungkasnya.



Simak Video "Bos XL Axiata Resmi Pamit"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat