shtandovebg.com

Bos Smartfren Kasih Kode Kepincut Mau Merger sama XL Axiata

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys
President Director Smartfren Merza Fachys. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

Jakarta -

President Director Smartfren Merza Fachys mengungkapkan perkembangan terbaru terkait merger Smartfren dan XL Axiata.

Kedua operator seluler tersebut santer dikabarkan akan bergabung. Di industri seluler sendiri terakhir terjadinya merger adalah antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang kini bernama Indosat Ooredoo Hutchison.

Adapun, XL Axiata sebelumnya pernah melakukan aksi korporasi dengan membeli Axis pada 2014. Kini Axis menjadi salah satu merek di bawah naungan operator seluler yang identik warna biru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merza mengatakan hingga saat ini manajemen perusahaan belum mengetahui sejauh apa proses diskusi yang tengah berlangsung terkait dengan merger tersebut.

"Masih (dibahas) di tingkat pemegang saham. Kalau merger kan bukan kita manajemen (yang memutuskan), orang yang punya brand sama yang punya Axiata," kata Merza dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (6/3/2024).

ADVERTISEMENT

Merza menyampaikan harapannya atas merger ini agar menjadi solusi yang terbaik untuk efisiensi kedua belah pihak. Efisiensi yang dimaksud datang dari segala sisi, salah satunya efisiensi operasional.

"Kami berharap mudah-mudahan terjadi, mudah-mudahan positif," ujarnya.

Jika merger Smartfren dan XL Axiata terealisasi, Merza mengungkapkan keuntungan yang bakal terjadi ke depannya.

Pertama dari segi resources atau sumber daya, baik dari segi perangkat, sumber daya manusia, modal dan lain sebagainya.

"Sekarang bayangkan saya kasih contoh misalnya hari ini, sebut saja jaringannya Telkomsel yang paling gede, misalnya bilang 'udah Smartfren jaringannya matiin saja pelanggannya semua dilayani network Telkomsel', itu masih mampu jaringan Telkomsel. Jadi dengan kata lain apa Smartfren yang kemarin investasi bertriliun-triliun itu sebetulnya kalau pakai jaringan Telkomsel sisa kapasitasnya masih cukup, itu contoh efisiensi ya," tuturnya.

Demikian juga jika kalau merger Smartfren dan XL Axiata tercapai, pasti akan ada aset-aset jaringan yang bisa dimanfaatkan bersama.

Ketika kapan ditanya merger ini akan rampung, ia pun tak tahu dan tak bisa memberikan jawaban kapan waktunya.

"Loh ya saya nggak bisa ngomongwaktu karena saya enggak ikut peristiwa itu. Tapi kalau boleh berharap ya secepat-cepatnya, ya itulah harapan lah, boleh dong berharap," pungkasnya.



Simak Video "Upaya Kominfo Beri Insentif ke Operator Seluler"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat