shtandovebg.com

Ini Penyebab Koneksi Fixed Broadband RI Kalah dari Negara Tetangga

Mochamad Hadiyana, Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi
Ini yang Bikin Koneksi Fixed Broadband Kalah dari Negara Tetangga Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Jakarta -

OpenSignal kerap menempatkan Indonesia di posisi bawah pada daftar negara dengan kecepatan fixed broadband tercepat di Asia Tenggara. Kenapa posisi negara kita kalah dibanding negara tetangga?

Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi Mochamad Hadiyana mengungkap berdasarkan data dari Speed Test Global Index tahun 2020 kita ada di urutan ke 120, kecepatan akses rata-ratanya 14,16 Mbps untuk download dan 9,5 Mbps upload. Ini yang masih jauh di bawah rata-rata dunia di mana untuk download itu di dunia itu, rata-ratanya 31,95 Mbps (download) dan 11,32 Mbps (upload).

Menurut Hadi mengatakan ada beberapa faktor yang membuat koneksi fixed broadband Indonesia kalah dibandingkan Singapura, Malaysia dan lainnya. Pertama kapasitas jaringan yang disediakan oleh operator internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ISP memberikan kapasitas lebih kepada pihak pengguna atau pelanggan melebihi yang dibutuhkan. Akibatnya saat mereka menggunakan layanan bersama-sama terjadi kemacetan sehingga kecepatannya turun. Belum lagi ada berbagi bandwidth bikin kecepatan rendah," ujar Hadi saat sesi Ngopi Bareng di Kantor Kominfo, Jumat (26/4/2024).

Faktor kedua Infrastruktur jaringan. Kualitas kabel serta optik yang digunakan dapat memengaruhi kecepatan internet.

ADVERTISEMENT

Menurut Hadi, kabel surat optik yang alam atau tudak terawat dengan baik dapat menyebabkan atenuasi sinyal yang berimbas melambatnya kecepatan internet.

Peralatan jaringan yang digunakan, misalnya modem dan router, dapat pula memengaruhi kecepatan internet. Demikian pula peralatan yang sudah tua atau tidak kompatibel dengan teknologi terbaru dapat menyebabkan bottleneck dan memperlambat kecepatan internet.

Mochamad Hadiyana, Staf Ahli Menkominfo Bidang TeknologiMochamad Hadiyana, Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi Foto: Adi Fida Rahman/

"Kami melihat adanya kesulitan untuk investasi lebih banyak dalam infrastruktur oleh operator. Penyebabnya karena biaya sarana untuk menetapkan jaringan tinggi," ungkap Hadi.

Terlepas dari perbagai permasalahan di atas, Hadi tetap optimis kecepatan fixed broadband di Indonesia akan lebih baik ke depannya.

"Kalau saya optimis Indonesia bisa menambah kecepatan broadbandnya. Tapi concern saya bukan di peringkatnya tapi pada kecepatannya yang dapat memperlancar kita dalam berkomunikasi," ujarnya.

"Tak perlu rangking 1 atau 5 di dunia, karena negara lain sama, mereka meningkatkan kecepatan broadbandnya. Korea dan Singapura, mereka berupaya meningkatkan. Terpenting terjadi peningkatan signifikan dalam kecepatan broadband itu," pungkasnya.



Simak Video "Kominfo Masih Kaji Wacana Paket Internet Broadband Minimal 100Mbps"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat