shtandovebg.com

Internet Indonesia Kurang Ngebut, Butuh Spektrum 1.300 MHz Lagi

Teknisi XL Axiata sedang melakukan pemeriksaan perangkat base transceiver station (BTS) 4G di atas tower yang berada di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (24/8).
BTS 4G (Foto: Tripa Ramadhan/)

Jakarta -

Dengan kebutuhan bandwidth yang terus melonjak, ketersediaan spektrum kian mendesak. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan Indonesia kekurangan spektrum 1.300 MHz.

Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi usai memberikan sambutan di The 10th Asia Pacific Spectrum Management Conference.

"Konferensi ini penting agar spektrum ini digunakan untuk kegunaan masyarakat, ekonomi, sosial, dan juga Indonesia menuju transformasi digital di masa yang akan datang," ujar Budi di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (23/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Menkominfo mengatakan Indonesia membutuhkan spektrum tambahan sebesar 1.300 MHz yang nantinya diperuntukan untuk layanan telekomunikasi.

"Kalau soal kebutuhan, kita butuh tambahan 1.300 MHz sampai 2026. Nanti kita terus upayakan, karena ada teknologi satelit, teresterial, WiFi, yang nama istilahnya konvergensi," kata Budi.

"Apalagi secara demografis dan geografis juga Indonesia negara unik, bentangan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, itu tidak bisa satu teknologi. Harus konvergensi, mungkin di timur pakai satelit, kalau di sini pakai tersterial," jelasnya.

Dalam waktu dekat ini, Kominfo akan melepas dua band, yaitu pita frekuensi 700 MHz dan 26 GHz. Menkominfo mengatakan persiapan lelang frekuensi tersebut seiring akan diberikan insentif oleh pemerintah kepada industri.

"Ada (lelang frekuensi) tahun ini tunggu saja. Mungkin sekitar satu atau dua bulan lagi, ya. (Lelang frekuensi) 700 MHz dan 26 GHz secara berbarengan," ucap Budi.

Sebagai informasi, frekuensi 700 MHz yang sebelumnya dipakai untuk penyiaran analog, kini menghasilkan digital dividen 112 MHz setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.

Adapun, frekuensi 26 GHz yang rencana akan dilelang oleh Kominfo ini memiliki lebar pita 2,7 GHz. Dari keempat operator seluler yang beroperasi, semuanya menyatakan minat mengikuti lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.



Simak Video "Menkominfo Catat Ada 39 Isu Hoaks soal Pemilu di November 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat