shtandovebg.com

PM Australia Murka Pada Elon Musk, Disebut Miliarder Arogan

Australian Prime Minister Anthony Albanese attends a joint news briefing with Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy (not pictured), as Russias attack on Ukraine continues, during a parliament session in Kyiv, Ukraine July 3, 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Perdana Menteri Anthony Albanese. Foto: Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

Sydney -

Elon Musk sedang berseteru dengan Pemerintah Australia karena Elon enggan menghapus sebuah konten kekerasan di X. Bahkan pemimpin Australia menyebut Elon Musk sebagai 'miliarder arogan' terkait keengganan X untuk menghapus rekaman video penikaman di gereja.

Pengadilan Australia telah memerintahkan perusahaan media sosial Musk yang sebelumnya bernama Twitter itu, untuk menyembunyikan video serangan minggu lalu di Sydney. X sebelumnya mengatakan akan mematuhinya.

Kritik Perdana Menteri Anthony Albanese menyusul Musk menggunakan meme untuk menuduh pemerintahnya melakukan sensor. Albanese mengatakan Musk adalah miliarder arogan yang menganggap dirinya kebal hukum dan juga kebal terhadap kesusilaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, Komisaris eSafety Australia mengancam X dan perusahaan media sosial lain dengan denda tinggi jika tidak menghapus video penikaman di gereja Assyrian Christ the Good Shepherd. X setuju melakukan pemblokiran geografis di Australia, namun menentang pembatasan akses bagi pengguna global.

"Saya merasa luar biasa bahwa X memilih untuk tidak mematuhi dan mencoba untuk memperdebatkan kasus mereka. Media sosial harus memiliki tanggung jawab sosial. Musk tidak menunjukkan apa pun," kata Albanese.

ADVERTISEMENT

Musk memang terkesan menantang. "Saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk berterima kasih kepada PM karena telah memberi tahu publik bahwa platform ini adalah satu-satunya platform yang jujur," tulis Musk.

Sebelumnya, dia juga mengkritik Komisaris eSafety Julie Inman Grant dengan menyindirnya sebagai komisaris sensor Australia. Albanese membela Inman Grant dengan argumen bahwa dia melindungi warga Australia.

Video itu menunjukkan momen seorang remaja berusia 16 tahun diduga menikam uskup di Gereja Kristen Ortodoks di Sydney awal bulan ini. Pihak berwenang Australia mengatakan klip-klip tersebut memicu kerusuhan di luar gereja setelah serangan tersebut dan tidak boleh ditayangkan secara umum di platform global.

Australia ingin X menghapus video tersebut sepenuhnya, tidak hanya menyembunyikannya dari pengguna Australia. Tetapi X mengatakan itu adalah serangan terhadap kebebasan berpendapat.

"Kekhawatiran kami adalah jika negara manapun diizinkan menyensor konten untuk semua negara, dan hal ini merupakan tuntutan 'eSafety Commissar' Australia, lalu apa yang bisa menghentikan negara mana pun untuk mengendalikan seluruh Internet?" cetus Musk.



Simak Video "Dalih OpenAI Disebut Pengkhianat oleh Elon Musk"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat