shtandovebg.com

Ilmuwan Berhasil Mengkloning Musang Langka

Elizabeth Ann, musang berkaki hitam hasil kloning pertama dan spesies langka AS yang pertama kali dikloning, berusia 50 hari pada 29 Januari 2021. Musang berkaki hitam ini diduplikasi dari gen hewan yang mati lebih dari 30 tahun yang lalu. Mereka berharap Elizabeth Ann dan keturunannya akan meningkatkan keragaman genetik suatu spesies yang pernah dianggap punah tetapi dikembangbiakkan di penangkaran dan berhasil diperkenalkan kembali ke alam liar. (U.S. Fish and Wildlife Service via AP)
Musang berkaki hitam yang langka (Foto: U.S. Fish and Wildlife Service via AP)

Jakarta -

Sebuah langkah revolusioner bagi konservasi satwa liar. Para ilmuwan telah berhasil mengkloning dua bayi musang dari sel yang dibekukan hampir 40 tahun yang lalu.

Kedua musang ini diberi nama Noreen dan Antonia. Mereka lahir tahun lalu dan menjadi titik terang dalam upaya untuk menyelamatkan musang kaki hitam, salah satu mamalia paling terancam di Amerika Utara.

Menurut laporan dari The Washington Post, pengumuman mengenai kelahiran Noreen dan Antonia datang dari Badan Kehutanan dan Satwa Liar AS. Kehadiran kedua musang ini menunjukkan kemungkinan pengembalian spesies yang bergantung pada tujuh leluhur musang individu, dengan gen yang sangat dangkal dan berpotensi mengancam keberlangsungan hidupnya, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keragaman genetik sangat penting untuk ketahanan terhadap perubahan lingkungan," ujar Megan Owen, Wakil Presiden Ilmu Pengetahuan Konservasi di Diego Zoo Wildlife Alliance.

Menurutnya, keragaman genetik adalah bahan mentah dari evolusi adaptif, dan upaya untuk menyelamatkan spesies ini sangat memperhitungkan hal tersebut.

ADVERTISEMENT

Seperti yang dikutip dari The Byte pada Selasa (22/4/2024). Upaya kloning ini berasal dari pengumpulan sel dari seekor musang betina bernama Willa pada tahun 1988 di San Diego Zoo Wildlife Alliance. Sampel-sampel tersebut menjadi bagian dari 'Frozen Zoo', koleksi sel hidup, sperma, dan embrio dari berbagai spesies, termasuk yang hampir punah.

Musang kaki hitam menghadapi berbagai tantangan, termasuk aktivitas manusia yang merusak habitatnya, penyebaran penyakit, dan berkurangnya populasi tupai prairie, yang merupakan 90 persen dari diet mereka.

Meskipun upaya sebelumnya untuk mengembalikan spesies ini menggunakan sel-sel yang sama gagal pada tahun 2020, harapan baru muncul dengan kelahiran Noreen dan Antonia. Para ilmuwan berencana untuk memulai program pembiakan lebih lanjut dengan harapan memperkuat populasi musang kaki hitam yang kini hanya bisa ditemukan di beberapa negara bagian AS.

Dengan langkah-langkah inovatif seperti kloning ini, para ilmuwan dan konservasionis berharap dapat memberikan masa depan yang lebih cerah bagi spesies yang pernah mendiami sebelas negara bagian AS. Upaya ini menjadi contoh nyata dari komitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh dunia.

*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "Populasi Kuda Laut Putih Terancam, Australia Siapkan 'Hotel Khusus'"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/afr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat