shtandovebg.com

Gen Z Masih Pilih Google Dibanding TikTok Untuk Pencarian

XIAN, CHINA - NOVEMBER 20: (CHINA OUT) An etiquette girl is reflected on a big screen at the Googles 2008 Xian winter marketing forum on November 20, 2008 in Xian of Shaanxi Province, China. Google has covered in China most of the commercial value of users, 88 percent of search products and user information in the use of Google. (Photo by China Photos/Getty Images)
Foto: GettyImages

Jakarta -

Bagi pengguna internet kelahiran tahun 1981 hingga 1996 alias generasi milenial, mencari informasi di internet tak luput dari Google Search. Inilah mesin pencari terbesar di dunia hingga sampai saat ini.

Namun, kemajuan teknologi dan perubahan perilaku generasi terbaru saat ini telah mengubah segalanya. Di mana platform media sosial semakin banyak dimanfaatkan untuk mencari informasi atau berita apapun.

Seperti TikTok misalnya yang semakin populer dengan menawarkan video pendek atau gambar sehingga informasi yang diterima pengguna lebih mudah dipahami khususnya bagi pengguna usia muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, meskipun generasi Z kelahiran tahun 1997 hingga 2021 dilaporkan telah beralih ke platform media sosial seperti TikTok untuk pencarian mereka, namun berdasarkan hasil survei yang belum lama ni dilakukan Google masih mempertahankan posisi nomor satu di antara kelompok usia Gen Z.

Dilansir dari Android Headlines, Jumat (19/4/2024) menurut data yang dikumpulkan oleh Ypulse, sebesar 46% pengguna internet yang berusia antara 18 dan 24 tahun pertama kali mencari sesuatu di Google.

ADVERTISEMENT

Sebagai perbandingan, 58% pengguna internet yang berusia antara 25 dan 39 tahun menjadikan Google sebagai pilihan pencarian pertama mereka.

Data ini menyoroti perubahan signifikan dalam kebiasaan pencarian Gen Z dan milenial. Generasi milenial sangat bergantung pada mesin pencari tradisional dan menganggap media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan teman.

Di sisi lain, Gen Z telah beralih ke platform seperti TikTok dan YouTube untuk pencarian informasi mereka. Ada berbagai alasan mengapa pergeseran ini terjadi, dan salah satunya adalah yang paling jelas Gen Z dibesarkan dengan media sosial.

Ironisnya, mereka terbiasa dengan media sosial seperti halnya generasi milenial yang terbiasa dengan Google sebagai mesin pencari. Hal ini semakin memperjelas poin di atas bahwa banyak orang, terutama Gen Z, lebih suka menonton video daripada membaca informasi.

Hal-hal seperti TikTok yang membayar para kreator untuk membuat konten pencarian yang sedang tren juga merupakan faktor utama.

Sebagai sebuah bisnis, Google perlu menghasilkan uang, dan iklan adalah bagian penting dari pendapatan. Persyaratan untuk menarik perusahaan yang membayar iklan ini terkadang dapat menyebabkan Google menyensor beberapa informasi. Mereka yang menginginkan berita otentik kemungkinan akan mencari opsi lain untuk mendapatkan informasi.

Terakhir, media sosial lebih cepat. Meskipun Google mungkin memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang segala sesuatu, itulah sebabnya mengapa Apple menganggapnya sebagai mesin pencari terbaik, postingan media sosial lebih cepat dan tajam.

Mereka yang hanya ingin mendapatkan informasi yang cepat sebelum melanjutkan hidup mereka mungkin merasa lebih nyaman melihat postingan media sosial.



Simak Video "Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Proyek dengan Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat