shtandovebg.com

Google Pecat 28 Pegawai yang Demo Israel

Illustration picture shows the Google logo, during a visit to the Google company in Ghlin on the occasion of the 15th anniversary of the Google data centre in Belgium, Friday 21 October 2022. BELGA PHOTO NICOLAS MAETERLINCK (Photo by NICOLAS MAETERLINCK / BELGA MAG / Belga via AFP) (Photo by NICOLAS MAETERLINCK/BELGA MAG/AFP via Getty Images)
Google Pecat 28 Pegawai yang Demo Israel Foto: Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK

Jakarta -

Google memecat 28 pegawainya yang ikut dalam aksi demonstrasi terkait kontrak Google dengan Israel.

Pemecatan yang dilakukan lewat memo internal tersebut itu dilakukan setelah mereka menskors sembilan pegawainya yang kemudian ditangkap oleh polisi, demikian dikutip dari The Verge.

Aksi demonstrasi yang dimaksud dilakukan oleh pegawai untuk memprotes kontrak Google dengan Israel untuk pengerjaan Project Nimbus. Proyek yang juga melibatkan Amazon itu bernilai USD 1,2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi demonstrasinya, sejumlah pegawai Google juga sempat menduduki kantor CEO Google Cloud Thomas Kurian, sampai akhirnya mereka ditangkap oleh pihak berwajib.

Pada Maret lalu Google juga memecat seorang pegawainya yang memprotes kontrak dengan Israel tersebut saat Google sedang mempresentasikan proyeknya ke Israel.

ADVERTISEMENT

"Kelakuan seperti ini tidak mempunyai tempat di tempat kerja kita dan kami tak akan memberikan toleransi," tulis Head of Global Security Google Chris Rackow dalam memo internal.

"Mayoritas karyawan kita melakukan hal yang benar. Jika anda salah satu dari sedikit orang yang tergoda untuk menganggap kami akan mengabaikan perilaku yang melanggar aturan, pikirkan lagi," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Project Nimbus adalah sasaran dari aksi demonstrasi tersebut, dan sudah dilakukan sejak bertahun-tahun. Bahkan beberapa di antara pegawai Google mendirikan No Tech for Apartheid pada 2021.

Project Nimbus melibatkan Google dan Amazon, yang bersama-sama menyediakan infrastruktur cloud computing dan layanan untuk berbagai badan di pemerintahan Israel, termasuk Israel Defense Forces. Padahal sebelumnya Google dan Amazon dalam kontraknya sudah melarang pemakaian teknologi ini untuk keperluan militer.



Simak Video "Kala Google Dituntut Akhiri Kontrak Cloud dengan Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat