shtandovebg.com

AI Dulu Cuma Filter Lucu-lucuan, Sekarang Bisa Curi Identitas

Jika dulu AI hanya sekadar filter seru-seruan, kini penyalahgunaannya bisa jadi ancaman. Deepfake bisa mencuri identitas orang lain dan merugikan.
Jika dulu AI hanya sekadar filter seru-seruan, kini penyalahgunaannya bisa jadi ancaman. Deepfake bisa mencuri identitas orang lain dan merugikan. Foto: Aisyah/detikINET

Jakarta -

Jika dulu AI hanya sekadar filter seru-seruan, kini penyalahgunaannya bisa jadi ancaman. Deepfake bahkan memungkinkan orang lain untuk mencuri identitas sehingga menimbulkan dampak yang merugikan.

Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA mengatakan keamanan data pribadi menjadi aspek yang sering kali terlewatkan. Padahal, interaksi digital seperti transaksi di ecommerce, menyimpan pertukaran data pribadi sebagai ancaman tidak terlihat.

"Yang kita hadapi saat ini beda jauh dengan situasi ideal. Keamanan digital diuji dengan serangan canggih yaitu penipuan berbasis AI. Penipuan berbasis AI sangat merugikan bukan hanya finansial tapi juga merusak reputasi penyedia jasa," jelas Niki dalam acara 'Peluncuran Whitepaper VIDA Deepfake Shield', di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu, ini cuma tools lucu, buat dandan jadi lebih cantik atau jadi binatang. Tapi sekarang bukan sekadar filter saja. Saya bisa mengubah identitas saya jadi orang lain dan lebih bahaya lagi ada yang bisa menjadi saya," lanjutnya.

Dengan begitu, deepfake yang bisa saja dipakai untuk melakukan hal yang tidak baik. Nah, VIDA memiliki visi untuk mengatasi masalah ancaman deepfake di tengah gempuran banyaknya aplikasi hingga open source.

ADVERTISEMENT

"Deepfake sudah ada di mana-mana, makanya kita butuh shield. Kami berkomitmen jadi solusi memerangi kejahatan berbasis AI yang tidak hanya tangguh tapi mudah diintegrasikan dalam berbagai platform," ujarnya.

Deepfake Shield merupakan solusi pertahanan canggih berlapis dari VIDA. Deepfake Shield dirancang untuk memberdayakan bisnis digital dalam mendeteksi dan menetralisir penipuan deepfake secara efisien.

"Peluncuran VIDA Deepfake Shield dan whitepaper terbaru kami menunjukkan komitmen VIDA untuk meningkatkan literasi media dan pemahaman masyarakat tentang risiko deepfake. Kami
menciptakan lingkungan digital yang lebih aman yang mengutamakan kepercayaan dan keamanan," tutur Sati Rasuanto Co-founder and President of VIDA.



Simak Video "Langkah Google Berantas Hoaks dari Teknologi Deepfake"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat