shtandovebg.com

Ngeri, Serangan Siber Incar Instalasi Air Bersih di AS

Hacker in hoodie dark theme Hacker in a blue hoody standing in front of a coding background with binary streams and information security terms cybersecurity concept
Foto: Getty Images/sarayut Thaneerat

Jakarta -

Pemerintah AS meminta pemerintah negara bagian untuk memperkuat keamanan siber mereka, terutama di bagian sistem instalasi air bersih dan sistem pembuangan limbah.

Peringatan ini dikeluarkan karena sedang terjadi aksi serangan siber yang menargetkan instalasi dan infrastruktur penting, termasuk instalasi air bersih, demikian dikutip dari The Verge, Minggu (24/3/2024).

Serangan ini dipercaya ada kaitannya dengan pemerintah Iran, yang sebelumnya juga sudah melancarkan serangan ke fasilitas air bersih AS, tepatnya pada November 2023 lalu, terutama pada fasilitas yang masih menggunakan password bawaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada enam personel Angkatan Bersenjata Iran yang dianggap bertanggung jawab atas serangan tersebut. Selain itu ada juga ancaman dari Volt Typhoon, sebuah geng dedemit maya yang disponsori oleh China, yang pada Februari lalu menyerang sistem air minum AS.

Beberapa departemen terkait sudah melakukan rapat pada 21 Maret lalu untuk membicarakan persyaratan minimal untuk melindungi infrastruktur air bersih dari serangan siber.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Environmental Protection Agency (EPA) juga membentuk Water Sector Cybersecurity Task Force untuk mencari dan mengidentifikasi celah-celah keamanan yang ada dan memberikan rekomendasi terhadap pihak terkait.

"Air minum dan sistem pembuangan limbah adalah target menarik untuk serangan siber karena keduanya infrastruktur penting yang menunjang kehidupan namun seringkali kekurangan sumber daya dan kemampuan teknis untuk mengadopsi sistem keamanan siber yang ketat," tertulis di surat yang ditandatangani penasehat keamanan nasional Jake Sullivan dan administrator EPA Michael Regan.

Surat tersebut ditujukan untuk pemerintah-pemerintah negara bagian untuk memastikan sistem air minum mereka sudah diuji untuk dicari celah keamanannya.

"Dalam beberapa kasus, bahkan langkah keamanan siber paling dasar seperti mengganti password default atau memperbarui software untuk menambal celah bahkan belum dilakukan dan bisa menjadi perbedaan antara operasional berjalan normal atau serangan siber yang disruptif," demikian keterangan surat tersebut.



Simak Video "Situasi Memanas, IAEA Bicara Potensi Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat