shtandovebg.com

Teori Konspirasi Soal Banjir Besar di Dubai - Halaman 2

Residents move their belongings on a kayak at a flooded residential complex following heavy rainfall, in Dubai, United Arab Emirates, April 18, 2024. REUTERS/Amr Alfiky     TPX IMAGES OF THE DAY
Suasana banjir di Dubai (Foto: REUTERS/Amr Alfiky)

Banjir Dubai Bukan Konspirasi, Cloud Seeding Adalah Nyata

Teknologi ini telah dikerjakan sejak tahun 1940-an, akan tetapi baru dalam beberapa tahun terakhir ini ilmuwan dapat dengan pasti mengatakan bahwa penyemaian awan secara langsung telah membuat awan melepaskan kelembapannya.

Pada tahun 2022, Abullah Al-Hammadi dari NCM mengatakan bahwa penyemaian awan memiliki keterbatasan, yaitu tidak bisa secara ajaib membuat hujan secara tiba-tiba tanpa adanya awan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cloud seeding memerlukan adanya awan hujan, dan ini merupakan masalah karena awan hujan tidak selalu terjadi," ujarnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa hal itu berdampak besar pada curah hujan di negara tersebut.

ADVERTISEMENT

"Penyemaian awan meningkatkan tingkat curah hujan sekitar 10 hingga 30 persen per tahun, Menurut perhitungan kami, pelaksanaan penyemaian awan jauh lebih murah dibandingkan proses desalinasi," imbuhnya.

Ada kekhawatiran tentang teknologi ini misalnya menembakkan partikel ke dalam awan, meskipun belum terbukti adanya risiko beracun. Selain itu kekhawatiran lainnya yaitu bahwa penyemaian awan mungkin tidak menghasilkan lebih banyak hujan secara keseluruhan, tetapi malah menyebabkan hujan turun lebih awal dari waktu yang seharusnya, sehingga mengurangi curah hujan di daerah lainnya yang juga membutuhkan.

Otoritas UEA Tidak Bertanggung Jawab

Banjir telah muncul di Uni Emirat Arab setelah dilakukannya penyemaian awan. Akan tetapi, badai yang terjadi pada hari Selasa itu merupakan hujan dengan skala besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut.

Meskipun begitu, pihak berwenang Uni Emirat Arab mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan mereka.

"Salah satu prinsip dasar dari penyemaian awan adalah bahwa Anda harus menargetkan awan yang masih dalam tahap awal sebelum turunnya hujan. Jika situasi badai petir sudah parah, maka sudah terlambat untuk melakukan operasi penyemaian apa pun," kata Wakil Dirjen NCM, Omar Al Yazeedi.

Dia menambahkan bahwa lembaganya tidak melakukan misi cloud seeding selama kejadian tersebut.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "Pusat Meteorologi UEA soal Banjir Parah di Dubai: Sejarah dalam 57 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat