shtandovebg.com

Ilmuwan Peringatkan Bahaya Hujan Buatan, Bisa Picu Perang Cuaca

Vehicles drive through standing floodwater caused by heavy rain on Sheikh Zayed Road highway in Dubai, United Arab Emirates, Thursday, April 18, 2024. The United Arab Emirates attempted to dry out Thursday from the heaviest rain the desert nation has ever recorded, a deluge that flooded out Dubai International Airport and disrupted flights through the worlds busiest airfield for international travel. (AP Photo/Christopher Pike)
Ilmuwan Peringatkan Bahaya Hujan Buatan, Bisa Picu Perang Cuaca. Foto: AP/Christopher Pike

Jakarta -

Hujan buatan kadang jadi solusi beberapa negara yang curah hujannya sedikit, termasuk di Uni Emirat Arab (UEA). Berkenaan dengan banjir besar yang melanda Dubai, beberapa pihak bahkan menuding teknik itu sebagai biang keladinya.

Hujan buatan yang diperkenalkan tahun 1940-an, dilakukan dengan cara menyemai awan oleh pesawat. Awan disuntik bahan kimia, sehingga memicu turunnya hujan. Ilmuwan cenderung tidak sepakat hujan buatan yang membuat Dubai terkena air bah. Tetap menurut pakar meteorologi ini, hujan buatan memang menghadirkan bahaya.

Johan Jaques, pakar meteorologi senior di perusahaan lingkungan Kisters, meyakini bisa terjadi konsekuensi berbahaya jika teknologi dipakai untuk memodifikasi cuaca. Bahkan menurutnya, bisa memicu perang cuaca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyemaian awan bertujuan untuk meningkatkan dan mempercepat proses hujan. Terkhusus di area yang tidak mengalami hujan dalam waktu lama, hujan yang intens itu bisa berujung pada banjir," katanya seperti dikutip dari Newsweek.

"Banjir Dubai adalah peringatan atas konsekuensi ketika kita menggunakan teknologi semacam itu untuk mengubah cuaca. Belum lagi kita hanya punya sedikit kendali usai awan disemai. Di mana hujan akan turun secara efektif? Penyemaian awan bisa menurunkan hujan di area kering tapi bisa membuat banjir di area lain," paparnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, belum ada bukti bahwa banjir di Dubai disebabkan oleh teknologi hujan buatan. Tetapi Jaques tetap memperingatkan risiko ikut campur dalam pola cuaca yang seharusnya terjadi secara alami.

"Tiap kali kita mencampuri pola hujan alami, kita mengakibatkan rangkaian peristiwa yang sulit dikontrol. Banyak yang belum kita ketahui untuk memahami sistem cuaca kompleks itu," katanya.

Bahkan perang cuaca bisa timbul ketika hujan buatan di suatu negara malah menimbulkan banjir di negara lain. "Mengubah cuaca di satu negara mungkin bisa menimbulkan dampak buruk yang mengerikan di negara lain karena cuaca tidak memahami batas negara," lanjut Jaques.

"Jika kita tidak berhati-hati, pemakaian teknologi ini yang tidak dikendalikan, bisa menyebabkan ketidakstablian diplomatik dengan negara tetangga yang terlibat perang cuaca," pungkasnya.



Simak Video "Pusat Meteorologi UEA soal Banjir Parah di Dubai: Sejarah dalam 57 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat