shtandovebg.com

Microsoft: China Bakal Pakai AI untuk Ganggu Pemilu AS

Buru Hacker DarkSide, AS Tawarkan Hadiah Setara Ratusan Miliar Rupiah Bagi Pemberi Informasi
Foto: DW (SoftNews)

Jakarta -

Microsoft memperingkatkan pemerintah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan India bahwa China bakal mengganggu pemilu di tiga negara tersebut menggunakan konten bikinan kecerdasan buatan (AI).

Menurut Microsoft, saat ini China sudah menjajal metode tersebut untuk mengganggu pemilu presiden di Taiwan, demikian dikutip dari The Guardian, Selasa (9/4/2024).

Beberapa geng penjahat siber yang terkait pemerintah China diperkirakan akan menargetkan sejumlah pemilu di beberapa negara pada 2024, dan Korea Utara juga disebut akan terlibat dalam gangguan tersebut, itulah yang ditulis Microsoft dalam laporan terbaru dari tim threat intelligence-nya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat warga India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat mendatangi tempat pemilu, kita kemungkinan akan melihat penjahat siber dari China, bahkan Korea Utara, menargetkan pemilu tersebut," tulis Microsoft dalam laporannya.

Serangan paling minimal dari China, menurut Microsoft, adalah membuat dan mendistribusikan gambar bikinan AI lewat media sosial, yang bertujuan untuk memperkuat posisi China di pemilu-pemilu ini.

ADVERTISEMENT

Dampak dari "serangan" berbasis AI ini menurut Microsoft memang minimal. Namun Microsoft menyebut hal ini masih bisa berubah.

"Meski dampak dari konten semacam ini terhadap warga terbilang rendah, China terus meningkatkan eksperimennya dalam meme, video, dan audio, yang sebelumnya sudah terbukti efektif," lanjut Microsoft.

China juga sebelumnya disebut sudah menjajal aksi disinformasi semacam ini di pemilu presiden China pada Januari lalu. Microsoft mengaku ini adalah pertama kalinya mereka melihat aksi geng hacker yang terkait pemerintah negara tertentu menggunakan konten buatan AI untuk mempengaruhi pemilu negara asing.

Geng yang beraksi dalam pemilu Taiwan tersebut bernama Storm 1376, juga dikenal dengan nama Spamouflage atau Dragonbridge, sangat aktif selama pemilu Taiwan. Mereka berusaha mempengaruhi pemilu tersebut, salah satunya lewat postingan audio palsu di YouTube yang meniru Terry Gou, salah satu calon presiden Taiwan -- yang kemudian mengundurkan diri dari pemilihan.

Gou, yang juga pendiri Foxconn, dalam video tersebut digambarkan mendukung kandidat lain. Menurut Microsoft, video tersebut kemungkinan besar dibuat oleh AI dan kemudian dihapus oleh YouTube.



Simak Video "India Bakal Gelar Pemilu Terbesar di Dunia Pada 19 April"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/jsn)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat