shtandovebg.com

Headset Vision Pro Mulai Ditinggalkan Pengguna Apple

Mohamed Jawad shows off his Vision Pro headset on the first day of sales at a Palo Alto, Calif., Apple Store on Friday, Feb. 2, 2024. Jawad, who described himself as an
Headset Vision Pro Mulai Ditinggalkan Pengguna Apple (Foto: AP/Noah Berger)

Jakarta -

Headset Apple Vision Pro debut di Amerika Serikat pada bulan Februari lalu dan langsung terjual habis di pekan pertama pre-order. Dua bulan setelah dirilis popularitas produk ini tidak bertahan lama.

Menurut laporan Bloomberg, minat konsumen terhadap Vision Pro sudah turun drastis, terlihat dari permintaan demonstrasi dan penjualan di toko ritel Apple yang merosot.

"Permintaan demo menurun drastis. Orang-orang yang sudah membuat janji temu sering kali tidak datang, dan penjualan - setidaknya di beberapa lokasi - turun dari beberapa unit sehari menjadi hanya segelintir unit dalam sepekan," kata jurnalis Bloomberg Mark Gurman, seperti dikutip dari MacRumors, Kamis (25/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal saat Apple membuka pre-order Vision Pro pada bulan Januari, produk ini langsung terjual 180.000 unit. Saat penjualan perdana dibuka, fanboy Apple berduyun-duyun mengantre di toko untuk menjajal perangkat ini serta mengambil pesanannya.

Walau penjualannya mulai melemah, Apple tidak berhenti mempromosikan Vision Pro. Produsen iPhone ini memasang promo besar untuk Vision Pro di website resminya.

ADVERTISEMENT

Turunnya popularitas Vision Pro mengikuti masalah yang sudah lama menghantui perangkat virtual/augmented reality (VR/AR) yaitu mempertahankan engagement pengguna agar mau menggunakan perangkat itu setiap hari.

Sejumlah anekdot pengguna Vision Pro di media sosial mengaku mereka semakin jarang menggunakan perangkat mixed reality tersebut. Gurman juga menceritakan pengalamannya yang dulunya menggunakan Vision Pro setiap hari menjadi sekali atau dua kali dalam seminggu.

Menurut Gurman, Vision Pro agak repot digunakan sehari-hari karena proses setup-nya, mulai dari memasang baterai, mengaktifkan perangkat, dan navigasi antarmuka yang lebih rumit jika dibandingkan dengan iPhone dan Mac.

Gurman juga menyayangkan tidak adanya aplikasi populer yang mendukung Vision Pro seperti Netflix, YouTube, dan Spotify. Vision Pro juga lebih cocok digunakan untuk kegiatan sendirian seperti saat bekerja dari rumah, dibandingkan dengan situasi sosial atau di lingkungan kantor.

Sejumlah analis memperkirakan popularitas Vision Pro akan menurun dan perangkat ini akan menjadi produk niche sampai Apple meluncurkan versi murahnya. Harga Vision Pro saat ini memang jauh lebih mahal dibandingkan kompetitornya, mulai dari USD 3.500 atau sekitar Rp 56 jutaan.

Apple kabarnya sudah menyiapkan Vision Pro dengan harga lebih murah yang akan diluncurkan pada tahun 2025. Sementara itu, mereka berusaha meningkatkan pengalaman pengguna Vision Pro dengan merilis update dan fitur baru.



Simak Video "Sederet Keluhan Pengguna Vision Pro hingga Pilih Kembalikan ke Apple"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat