Changpeng Zhao, CEO Binance, angkat bicara setelah dikabarkan bakal ditangkap oleh Interpol. Menurutnya rumor tersebut omong kosong belaka.
Lewat akun Twitternya, CZ -- sapaan Zhao -- menyebut rumor tersebut sebagai sebuah penyebaran fear, uncertainty, and doubt (fud) atau kurang lebih artinya adalah ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan.
Fud tersebut, menurut CZ, disebarkan kebanyakan oleh media kripto serta key opinion leader (KOL) atau influencer. CZ pun menyebut deretan rumor terbaru ini kemungkinan disebar oleh platform trading rival Binance.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Twitter]
Sebelumnya diberitakan, harga token BNB milik Binance dan BTC merosot setelah rumor CZ bakal ditangkap Interpol. Rumor ini berasal dari kicauan terenkripsi dari sebuah akun privat dengan nama @cobie. Kicauan tersebut dilihat sekilas hanya berisi huruf dan angka yang tak ada artinya.
Namun sebenarnya angka dan huruf itu berisikan pesan yang terenkripsi menggunakan SHA-256 hash function, kriptografi yang dipakai di banyak mata uang kripto, termasuk bitcoin, demikian dikutip dari Coindesk, Selasa (4/4/2023).
Pesan terenkripsi itu kurang lebih berbunyi "Interpol Red Notice untuk CZ". @cobie adalah akun populer di kalangan komunitas kripto, dan pesan tersebut saat diterjemahkan membuat kehebohan yang langsung berdampak pada merosotnya harga BTC dan BNB.
Pasalnya, sebelum ini CZ juga sudah digugat oleh regulator AS karena dianggap melanggar sejumlah aturan terkait pencucian uang dan terorisme.
Binance dan Interpol tidak mengeluarkan pernyataan resmi mengenai rumor ini. Namun Chief Strategy Officer Binance Patrick Hillmann memposting sebuah kicauan terkait masalah ini.
"Satu dari dua hal ini benar. 1. Ini bohong. 2. agen penegakan hukum secara ilegal membocorkan data kasus. Tebakan saya adalah yang pertama," tulis Hillmann.
Simak Video "Binance dan Exchanger Asing Jadi Biang Kerok Kerugian Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)