shtandovebg.com

NASA Ajarkan soal Gerhana Matahari Total Pakai Fortnite dan Minecraft

8 April lalu, Gerhana Matahari Total terjadi. National Aeronautics and Space Administration (NASA) menggunakan Fortnite besutan Epic Games, dan Minecraft milik Microsoft untuk memberikan wawasan terkait fenomena alam ini.
Fortnite. (Foto: Epic Games)

Jakarta -

Pada 8 April, terjadi fenomena langka Gerhana Matahari Total. National Aeronautics and Space Administration (NASA) menggunakan Fortnite besutan Epic Games, dan Minecraft milik Microsoft untuk memberikan wawasan terkait fenomena alam ini.

Kolaborasi tersebut juga dilakukannya dengan National Esports Association (NEA). Mereka memberikan kemudahan bagi orang-orang yang tidak bisa menyaksikan kejadian unik tersebut secara langsung, dengan melihatnya di Twitch.

Kemitraan itu menelurkan program bertajuk 'Look Up'. Acaranya disiarkan di akun Twitch NEA, yang menampilkan streamer memainkan mode permainan bertema gerhana di Minecraft dan Fortnite.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing game punya cara berbeda, untuk memberikan pengetahuan soal Gerhana Matahari kepada penontonnya. Melalui Minecraft, streamer akan memecahkan teka-teki dan menjawab pertanyaan tentang Gerhana di Bulan. Sedangkan segmen di Fortnite akan menunjukkan kepada gamer, bagaimana menjelajah area berbeda dengan melewati berbagai jalur Gerhana Matahari Total.

Menonton streaming Gerhana Matahari Total mungkin bukan cara yang ideal bagi sebagian orang. Namun seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa fenomena ini hanya bisa dilihat di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

ADVERTISEMENT

Jadi apabila orang-orang di luar wilayah itu ingin melihatnya secara langsung, dapat menyambangi lokasi tempat terjadinya Gerhana Matahari Total, atau melalui streaming yang disajikan NASA di kanal YouTube-nya dan akun Twitch di atas.

Masyarakat di Indonesia pun tidak bisa mengamati Gerhana Matahari Total 8 April lalu, karena ketika fenomena itu berlangsung, wilayah Indonesia sedang mengalami waktu malam hari.

"Gerhana Matahari Total akhir Ramadan 1445 H terjadi di Benua Amerika pada siang hari 8 April 2024 waktu Amerika. Di Indonesia, saat itu (sedang) malam hari. Puncak gerhana bersesuaian dengan bulan baru penanda awal Syawal 1445 H, dini hari 9 April 2024," ujar Ahli Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin beberapa waktu lalu.



Simak Video "Kenalan dengan Pemburu Gerhana Asal Texas"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/rns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat