shtandovebg.com

Gaya Unik Tim Cook Memimpin Apple Sejak 2011

CEO Apple Tim Cook saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi.
CEO Apple Tim Cook saat bertemu Jokowi (Foto: Dok. Menkominfo Budi Arie Setiadi)

Jakarta -

CEO Apple Tim Cook dinilai punya gaya kepemimpinan yang berbeda dari Steve Jobs. Dia melahirkan banyak kontroversi dan juga prestasi.

Setelah Steve Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple karena sakit dan menjadi ketua dewan direksi pada Agustus 2011, Tim Cook diangkat sebagai Chief Executive Officer yang baru. Cook kemudian melanjutkan kepemimpinan Apple dalam membangun kemitraan yang kuat, yang membawa perusahaan keluar dari keterpurukan dan menjadikannya salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Di bawah kepemimpinan Cook, Apple mencatatkan berbagai prestasi. Pada April 2012, majalah Time memasukkan Cook dalam daftar "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia". Cook juga melakukan perubahan besar dalam tim eksekutif perusahaan pada Oktober 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Scoot Forstall mengundurkan diri sebagai Senior Vice President iOS setelah peluncuran Apple Maps yang kurang baik diterima. Ia selama ini menjadi penasihat untuk Cook sampai akhirnya meninggalkan perusahaan pada tahun 2013.

Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/4/2024) Salah satu keputusan kontroversial Cook adalah menerima pengunduran diri Scoot Forstall. Pengunduran diri Forstall secara luas dianggap sebagai pemecatan, diduga disebabkan oleh keinginan Cook untuk mengurangi 'persaingan' antara eksekutif. Forstall sebelumnya dianggap sebagai calon pengganti Cook, sehingga keputusan ini menuai kritik.

ADVERTISEMENT

Di bawah kepemimpinan Cook, Apple juga menghadapi tantangan lain. Pada Februari 2014, Cook menjadi pemberitaan ketika ia menantang para pemegang saham untuk keluar dari saham jika mereka tidak sejalan dengan pandangan perusahaan tentang keberlanjutan dan perubahan iklim.

Kemudian, pada Mei 2016, Cook melakukan perjalanan ke China untuk bertemu dengan pejabat pemerintah setelah pemerintah China menutup toko online iTunes dan toko Apple Books Apple.

Gaya kepemimpinan Cook berbeda dengan pendahulunya, Steve Jobs. Cook menerapkan gaya yang lebih santai dan kolaboratif, menggantikan manajemen mikro manajemen Jobs.

Dalam gaya kepemimpinannya yang unik, Cook secara rutin rajin mengirim email pukul 4.30 subuh hari setiap hari kerja. Ia juga biasa mengadakan rapat staf pada Minggu malam melalui telepon untuk mempersiapkan minggu berikutnya.

Ia juga fokus pada tiga hal: orang, strategi, dan eksekusi. Di bawah kepemimpinannya, Apple meningkatkan sumbangan untuk amal dan mempekerjakan Lisa Jackson, mantan kepala Environmental Protection Agency, untuk membantu perusahaan dalam pengembangan aktivitas energi terbarukan.

"Jika Anda melakukan ketiga hal itu dengan benar, dunia akan menjadi tempat yang hebat," ujar Cook.

Meskipun demikian, Cook juga menghadapi beberapa kritik, terutama terkait keputusannya untuk menghapus aplikasi yang digunakan oleh demonstran pro-demokrasi di Hong Kong dari App Store atas tekanan pemerintah China. Beberapa anggota dewan di Hong Kong menuduh Apple melakukan sensor dan mendesak Cook untuk membatalkan kebijakannya.

Pada tahun 2016, beberapa analis juga membandingkan Cook dengan mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, menyatakan bahwa inovasi telah meredup sejak Cook menggantikan Jobs, mirip dengan saat Ballmer menjadi CEO Microsoft. Namun, pada Agustus 2021, Cook menerima pembayaran sekitar 12 triliun rupiah dari penjualan saham Apple, menunjukkan kepercayaan pasar pada kepemimpinannya.

Secara keseluruhan, Tim Cook telah berhasil melanjutkan kepemimpinan Apple dan membawa perusahaan ke dalam era baru, meskipun dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.

*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "Salam Dua Jari Tim Cook Saat Tiba di Istana Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat