Huawei mengumumkan pemenang ICT Competition Award 2024, sebuah penghargaan yang diberikan kepada tim pelajar yang berhasil mengatasi masalah jaringan yang sering dihadapi oleh pengguna.
Di ajang bergengsi Huawei ICT Competition Asia Pacific 2023-2024, para mahasiswa terbaik dari Asia Pasifik telah menunjukkan kemampuan memecahkan tantangan jaringan yang kerap dihadapi oleh pengguna. Kompetisi yang digelar di bawah tema 'Connection, Glory, and Future' ini menarik antusiasme lebih dari 6.400 siswa dari 14 negara dan wilayah di Asia Pasifik.
Puncak acara diselenggarakan di Sekretariat Nasional ASEAN di Jakarta, Indonesia. Acara tersebut mengumumkan para pemenang yang telah membawa inovasi dan solusi bagi industri teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu pemenang yang mencuri perhatian adalah tim dari Institut Teknologi Bandung, yang berhasil meraih posisi teratas di Network Track.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan pada Kamis, (18/4/2024) malam, perwakilan tim pemenang menjelaskan pendekatan baru yang mereka adopsi dalam merancang dan mengatasi masalah jaringan yang sering ditemukan para pengguna.
"Kami fokus pada tiga area utama yaitu datacom, keamanan, dan wireless LAN. Kami memanfaatkan simulator untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam jaringan," ungkap Imni Ingriati sebagai Instruktur Tim Network Track dari ITB.
Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap perkembangan pesat dalam teknologi, permintaan akan perangkat baru, dan kebutuhan akan solusi yang dapat mengatasi masalah yang muncul dengan cepat. Dengan permintaan yang terus meningkat, mereka berkomitmen memahami teknologi terbaru, tantangan yang dihadapi, serta solusi apa saja yang dapat mengatasi hal tersebut menjadi pendorong utama di balik langkah inovatif ini.
Selain itu Indonesia juga meraih penghargaan dalam kategori Cloud Track. Tim yang mewakili Indonesia dalam kompetisi ini berhasil meraih penghargaan atas inovasi dan pendekatan baru yang mereka adopsi.
"Dalam kompetisi kali ini, kami lebih fokus pada penggunaan layanan cloud yang disediakan oleh Huawei untuk menyelesaikan studi kasus yang terinspirasi dari kehidupan nyata. Kami mengaplikasikan teknologi cloud untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti pembuatan server atau basis data," ujar Yudhystira Hutapea selaku anggota tim pemenang dari Teknik Telekomunikasi ITB.
"Kami tertarik untuk mengikuti kompetisi ini karena Huawei ICT Competition merupakan ajang yang paling diminati di jurusan kami, sebuah lomba bergengsi. Selain itu, kami juga merasa banyak manfaat yang bisa kami peroleh, seperti pengetahuan baru dan pengalaman yang berharga," ujar Nisya Kinaya, salah satu anggota tim.
Menurut pernyataan resmi Huawei, para pemenang telah menunjukkan pengalaman luar biasa dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi pelajar masa depan. Inovasi mereka tidak hanya memecahkan masalah, tetapi juga memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan industri teknologi.
*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .
Simak Video "Momen Konsumen di Tiongkok Berburu Ponsel Terbaru Huawei Pura 70"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)