shtandovebg.com

87% Gen Z dan Milenial Pakai Media Sosial untuk Suarakan Isu Penting

Ilustrasi wanita bekerja menggunakan ponsel
87% Gen Z dan Milenial Pakai Medsos untuk Suarakan Isu Penting Foto: Getty Images/AmnajKhetsamtip

Jakarta -

Meta baru saja membagikan sejumlah insight tentang karakter dan preferensi pengguna media sosial berusia milenial dan Gen Z di Indonesia. Informasi ini dikumpulkan lewat survei yang digelar Meta bersama dengan Cretivox.

Survei ini dilakukan pada bulan Maret 2024 dan melibatkan hampir 10.000 pengguna Meta berusia 15-30 tahun dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada tujuh topik besar yang dianalisa dalam survei ini yaitu aktivisme, media sosial, fashion, kecantikan, wellbeing, interaksi sosial, kreator, hingga keuangan.

Lewat survei tersebut, Meta dan Cretivox menemukan 87% pengguna berusia muda menggunakan media sosial untuk melakukan kegiatan aktivisme seperti menyuarakan isu-isu penting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata itu sampai 87% berpendapat kalau misalnya menyebarkan atau melakukan activism entah itu melalui petisi atau semacamnya itu cukup efektif ternyata," kata Ridho, perwakilan dari Cretivox, dalam acara #NgobroldiMeta di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

"Jadi banyak yang ngerasa kalau misalnya menyuarakan sesuatu sekarang melalui digital khsusunya di sosial media sudah cukup banget kok gitu untuk nge-share, ada dampaknya, ada impact-nya kayak gitu untuk menyuarakan isu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara Revie Sylviana mengaku mulai menemukan beberapa pengguna Gen Z yang menyuarakan isu penting dengan cara mengedukasi diri sendiri dan orang lain, menggunakan hak pilihnya, serta menyebarkan awareness tentang isu yang diminati.

"Ini membuat kita melihat bahwa kita adalah platform yang tersedia untuk siapapun, kita memberikan kebebasan berpendapat untuk menyuarakan apapun yang kalian yakini ataupun yang kalian perjuangkan sejauh sesuai dengan community guideline yaitu tidak ada hate speech dan juga tidak ada SARA," jelas Revie.

Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara Revie Sylviana (kiri)Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara Revie Sylviana (kiri) Foto: Virgina Maulita Putri/

Selain untuk kegiatan aktivisme, survei ini juga menemukan banyak pengguna berusia muda yang terinspirasi untuk mengikuti jejak kreator favoritnya. 47% dari responden mengaku ingin menjadi terkenal namun masih ragu karena kurang percaya diri.

Banyak menggunakan media sosial untuk membahas isu kesehatan mental dan menginginkan kehidupan pribadi dan profesional yang seimbang (work life balance). 28,5% responden bahkan mengaku menggunakan media sosial untuk menghilangkan stress.

Untuk membantu pengguna tetap memiliki pengalaman positif saat menjelajahi media sosial, Revie mengatakan Meta sudah merilis fitur-fitur seperti menyembunyikan konten sensitif dari pengguna remaja, notifikasi jam malam, kontrol pengawasan orang tua, hingga perlindungan dari potensi penipuan.

"Kami juga sangat concern terhadap hal ini terutama karena tadi kita melihat pergerakannya Meta banyak sekali digunakan oleh Gen Z, oleh milenial," jelas Revie.

"Terutama yang Gen Z yang masih banyak perlu sedikit pengawasan dari orang tua juga. Jadi along the year kita sudah meluncurkan lebih dari 30 fitur sebetulnya untuk safety dan wellbeing," sambungnya.



Simak Video "TikTok Notes Mulai Dirilis, Digadang-gadang Jadi Pesaing Instagram"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat