shtandovebg.com

Meta Bakal Labeli Konten yang Dibuat AI Lebih Masif

Induk Facebook, Meta akan kembali memangkas 10.000 pekerja tahun ini. Hal ini menjadi kedua kalinya Meta mengumumkan PHK massal.
Foto: Angel Garcia/Getty Images

Jakarta -

Meta mengungkapkan bahwa langkahnya saat ini untuk melabeli konten yang dibuat oleh AI masih minim, demikian mereka akan segera menerapkan lencana "Made with AI" ke berbagai konten video, audio, dan gambar yang lebih luas.

Mulai bulan Mei mendatang, Meta akan menambahkan label tersebut ke media ketika mendeteksi indikator gambar AI standar industri atau ketika pengguna mengakui bahwa mereka mengunggah konten yang dibuat dengan AI.

Meta juga akan menerapkan label tersebut pada unggahan yang ditandai oleh pemeriksa fakta, meskipun kemungkinan besar akan menurunkan peringkat konten yang diidentifikasi sebagai konten palsu atau diubah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan mengumumkan langkah tersebut dilakukan setelah adanya keputusan Dewan Pengawas terkait video yang diedit secara jahat untuk menggambarkan Presiden Joe Biden menyentuh cucunya secara tidak pantas.

Dewan Pengawas setuju dengan keputusan Meta untuk tidak menghapus video tersebut dari Facebook karena tidak melanggar peraturan perusahaan mengenai media yang dimanipulasi.

ADVERTISEMENT

Namun, dewan pengawas menyarankan agar Meta mempertimbangkan kembali kebijakan ini dengan cepat, mengingat banyaknya pemilihan umum pada tahun 2024.

Meta mengatakan bahwa mereka setuju dengan rekomendasi dewan bahwa memberikan transparansi dan konteks tambahan sekarang adalah cara yang lebih baik untuk mengatasi media yang dimanipulasi dan menghindari risiko pembatasan kebebasan berbicara yang tidak perlu.

"Jadi kami akan menyimpan konten ini di platform kami sehingga kami dapat menambahkan label dan konteks," kata Meta sebagaimana dikutip dari Engadget.

Meta menambahkan bahwa pada bulan Juli, mereka akan berhenti menghapus konten yang murni berdasarkan pelanggaran terhadap kebijakan video yang dimanipulasi.

"Garis waktu ini memberikan waktu bagi orang-orang untuk memahami proses pengungkapan diri sebelum kami berhenti menghapus sebagian kecil media yang dimanipulasi," tulis wakil presiden kebijakan konten Meta, Monika Bickert, dalam sebuah posting blog.

Meta telah menerapkan label 'Imagined with AI' pada gambar fotorealistik yang dibuat oleh pengguna menggunakan alat Meta AI. Kebijakan yang diperbarui ini melampaui rekomendasi pelabelan dari Dewan Pengawas, kata Meta.

"Jika kami menentukan bahwa gambar, video, atau audio yang dibuat atau diubah secara digital memiliki risiko yang sangat tinggi untuk menipu publik tentang suatu hal yang penting, kami dapat menambahkan label yang lebih menonjol sehingga orang memiliki lebih banyak informasi dan konteks," tulis Bickert.

Meskipun perusahaan secara umum percaya bahwa transparansi dan mengizinkan foto, gambar, dan audio yang dihasilkan oleh AI yang diberi label dengan tepat untuk tetap berada di platformnya adalah cara terbaik, perusahaan tetap akan menghapus materi yang melanggar aturan.

"Kami akan menghapus konten, terlepas dari apakah konten tersebut dibuat oleh AI atau seseorang, jika konten tersebut melanggar kebijakan kami terhadap campur tangan pemilih, intimidasi dan pelecehan, kekerasan dan hasutan, atau kebijakan lain dalam Standar Komunitas kami," kata Bickert.

Dewan Pengawas mengatakan kepada Engadget dalam sebuah pernyataan bahwa mereka senang Meta menerima rekomendasinya. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan meninjau implementasi perusahaan dalam laporan transparansi di masa mendatang.



Simak Video "Meta Buka Suara Seusai Dituding Jual Obat Terlarang oleh AS"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/jsn)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat