shtandovebg.com

Proyek Megacity Arab Saudi The Line, Inovasi atau Kontroversi?

Desain kota The Line yang menjadi bagian dari proyek NEOM Arab Saudi.
Proyek megacity The Line (Foto: NEOM)

Jakarta -

Proyek megacity The Line di Arab Saudi menuai sorotan tajam. Kota futuristik membelah gurun ini dianggap kontroversial.

The Line menjadi pencakar langit yang merobohkan batasan di Gurun Arab dan membentang sepanjang pantai Laut Merah dan kini menjadi pusat perhatian dunia. Tetapi, tidak semua orang sepakat dengan pendekatan matematis yang diterapkan.

Seperti dilansir dari Arabian Business, Selasa (27/2/2024) proyek megacity ini, yang termasuk dalam rencana pembangunan Neom, mengejutkan banyak pihak dengan rancangan dua gedung yang terpisah secara matematis. Kritikus menyatakan keprihatinan terhadap kestabilan struktural dan kebutuhan akan integrasi lebih baik antara dua bagian utama The Line.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konteks ini, beberapa ahli matematika dan insinyur mengkritik proyek ini, menyatakan bahwa pemisahan matematis dapat menciptakan tantangan teknis yang signifikan. Mereka menggarisbawahi perlunya penilaian ulang terhadap desain untuk memastikan keamanan struktural dan kinerja optimal.

Meskipun kontroversi ini mencuat, The Line tetap menjadi bagian dari proyek ambisius Neom, yang dijuluki sebagai kota masa depan. Proyek ini dirancang untuk menjadi megacity berkelanjutan dengan konsep-konsep inovatif, termasuk mobilitas nol-emisi dan fokus pada kesejahteraan penduduk.

ADVERTISEMENT

The Line di Neom diharapkan tidak hanya menjadi ikon arsitektur futuristik, tetapi juga menjadi tolak ukur bagi perkembangan kota-kota masa depan di seluruh dunia. Terkait proyek ini, Arab Saudi berusaha menciptakan fasilitas yang dilengkapi dengan teknologi terkini, serta menawarkan lingkungan yang mendukung kehidupan manusia dan alam sekitar. Dengan demikian, proyek ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang inovatif dan berkelanjutan.

Desain kota ini juga menekankan jalur khusus untuk pejalan kaki dan sepeda yang terpisah dari jalur kendaraan bermotor, sehingga penduduk dapat bergerak dengan aman dan nyaman di seluruh kota. Implementasi proyek The Line akan dilakukan secara bertahap, dan tahap awal dijadwalkan selesai pada tahun 2025. Pada tahap tersebut, investasi sekitar USD 100 miliar (Rp 1.566,3 triliun) akan dialokasikan, dengan harapan dapat menciptakan lebih dari 380.000 peluang kerja baru.

Berbeda dari tata letak kota konvensional, The Line dirancang sebagai kota linier, di mana semua struktur dan fasilitas berada sepanjang satu garis lurus yang panjang. Proyek ini akan mencakup area seluas 95% dari wilayah Neom, dan memiliki panjang sekitar 170 km.

Meskipun kritik terhadap aspek matematis proyek ini masih menjadi perbincangan, The Line tetap menjadi proyek yang menarik perhatian dunia. Pencakar langit yang membentang di tengah Gurun Arab Saudi ini mungkin menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan kota masa depan, membawa harapan dan tantangan baru bagi masa depan arsitektur global.

*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "Rumy Alqahtani, Wanita Arab Saudi Pertama yang Ikut Miss Universe 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat