shtandovebg.com

Mengenal Pendiri Binance, Raja Kripto yang Ditumbangkan Amerika

Changpeng Zhao
Mengenal Pendiri Binance, Raja Kripto yang Ditumbangkan Amerika. Foto: Coinmod

Jakarta -

Changpeng Zhao, pendiri dan CEO bursa mata uang kripto terkemuka Binance, mengaku bersalah atas dakwaan federal di Amerika Serikat. Dia terkena denda dan ancaman hukuman penjara. Seperti apa sebenarnya sosoknya?

Binance setuju membayar denda lebih dari USD 4 miliar dan denda lainnya. Zhao, salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia kripto, juga setuju mundur sebagai CEO Binance dan akan membayar denda USD 200 juta.

Binance, bursa kripto terbesar dunia, mengaku terlibat pencucian uang, pengiriman uang tanpa izin, dan pelanggaran lain. Pihak berwenang menuduh Binance mengizinkan pelaku kejahatan transaksi bebas, memungkinkan segala hal mulai dari pelecehan seksual terhadap anak-anak dan narkotika hingga pendanaan teroris untuk ISIS dan Al Qaeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zhao, yang diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari USD 23 miliar, mengaku bersalah karena gagal mempertahankan program anti pencucian uang yang efektif. Zhao mengonfirmasi dalam sebuah postingan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) bahwa ia telah mengundurkan diri sebagai CEO.

"Memang tidak mudah untuk melepaskannya secara emosional. Tapi saya tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Zhao. "Saya membuat kesalahan, dan saya harus mengambil tanggung jawab. Ini yang terbaik untuk komunitas kami, untuk Binance, dan untuk saya sendiri."

ADVERTISEMENT

Profil dan Sepak Terjang Zhao

Zhao yang saat ini berumur 46 tahun, besar di Jiangsu, China dan kedua orang tuanya adalah guru. Ketika beranjak remaja, Zhao sempat kerja di McDonald's memasak burger dan tugas lainnya. Pada malam hari, dia juga bekerja di pom bensin.

Pada akhir 1980-an, Zhao dan keluarganya pindah ke Kanada. Ayahnya yang seorang profesor diasingkan karena bermasalah dengan negaranya. Changpeng Zhao kemudian kuliah di MacGill University di Kota Montreal jurusan Ilmu Komputer.

Dia kemudian bekerja mengembangkan sistem perdagangan di bursa saham Tokyo di mana karirnya cepat menanjak. Namun pada tahun 2005, Zhao memutuskan keluar, pindah ke Shanghai, dan mendirikan perusahaan keuangan bernama Fusion Systems.

Tak puas dengan itu, Zhao mencium peluang bisnis besar di dunia kripto hingga mendirikan Binance di tahun 2017. Platform Binance bisa digunakan untuk memperdagangkan mata uang kripto ataupun untuk menyimpannya.

Pada 2017 itu, Binance mengumpulkan pendanaan USD 15 juta dan mereka cepat berkembang. Menurut biro riset CCData, Binance menjadi bursa kripto terbesar di dunia dalam waktu enam bulan, dan kini menyumbang sekitar 60% volume perdagangan kripto global.

Zhao pun menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kekayaan terakhirnya menurut Forbes, diestimasi sebanyak USD 10,2 miliar.

Sejak awal berdirinya perusahaan ini, Zhao terus menguasai Binance, sebagai pemimpin kuat yang berkomitmen terhadap kerahasiaan dan fokus pada dominasi pasar. Zhao menempatkan lingkaran rekan-rekannya, banyak di antaranya pernah bekerja atau belajar di China, untuk menempati posisi-posisi puncak.

Dia pernah mengaku hidup biasa-biasa saja. Dalam wawancara dengan Forbes di 2018, Zhao menyatakan tak punya kendaraan, jam mewah atau kapal pesiar. Tapi ia kadang memborong laptop, kadang enam unit sekaligus karena ia sering merusaknya. Kini, Zhao dinyatakan bersalah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.



Simak Video "Binance dan Exchanger Asing Jadi Biang Kerok Kerugian Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat