shtandovebg.com

Elon Musk Ungkap Pegawai AI Jadi Rebutan Raksasa Teknologi

Elon Musk, Chief Executive Officer of SpaceX and Tesla and owner of Twitter, gestures as he attends the Viva Technology conference dedicated to innovation and startups at the Porte de Versailles exhibition centre in Paris, France, June 16, 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights

Jakarta -

Saat ini, industri kecerdasan buatan atau AI sedang melesat. Tak heran, mereka yang punya keahlian di bidang AI jadi rebutan para raksasa teknologi. Bahkan Elon Musk selaku nakhoda Tesla, X sampai SpaceX memutuskan menaikkan gaji para karyawannya yang bekerja di divisi AI.

Awalnya di X, orang terkaya di dunia itu membenarkan bahwa ilmuwan machine learning Tesla, Ethan Knight, telah pindah ke startup AI yang juga didirikan Musk, xAI. Musk menyebut Ethan sebenarnya sudah didekati oleh OpenAI, pembuat ChatGPT, dan hampir saja dibajak.

"Ethan mau pergi ke OpenAI, jadi antara xAI atau mereka yang mendapatkannya. OpenAI secara agresif merekrut engineer Tesla dengan tawaran kompensasi masif dan sayangnya mereka berhasil dalam beberapa kasus," cetus pria kelahiran Affrika Selatan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perang talenta untuk AI adalah perang bakat paling gila yang pernah kusaksikan," lanjutnya, menambahkan bahwa Tesla pun menaikkan penghasilan bagi tim engineer AI, seperti dikutip dari NY Post.

OpenAI dianggap sebagai pemimpin dalam AI generatif setelah chatbot ChatGPT-nya menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam waktu 6 bulan sejak peluncurannya pada November 2022. Hal ini memicu peluncuran bot saingannya oleh Microsoft, Google, dan sejumlah startup.

ADVERTISEMENT

Microsoft adalah investor besar di OpenAI dan memberikan miliaran dolar kepada perusahaan tersebut. Kegilaan terhadap AI telah menyebabkan tingginya permintaan akan engineer AI, bahkan ketika perusahaan teknologi telah melakukan gelombang PHK di bidang lain selama setahun terakhir.

Musk sendiri termasuk salah satu pendiri OpenAI pada tahun 2015, namun meninggalkan dewan direksi di 2018. Diab elum lama ini menggugat perusahaan dan CEO OpenAO, Sam Altman, dengan tuduhan bahwa mereka melanggar perjanjian pendiriannya untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia, bukan demi profit dengan bermitra dengan Microsoft.

Dalam upaya menyaingi OpenAI dan Google, Musk meluncurkan xAI tahun lalu untuk menciptakan apa yang menurutnya akan menjadi "AI yang mencari kebenaran secara maksimal".



Simak Video "Chatbot AI Grok Elon Musk Bakal Hadir di X"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/agt)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat