shtandovebg.com

Eksperimen Sains Bikin 18 Bocah Dilarikan ke Rumah Sakit

Ilustrasi laboratorium
Gegara Eksperimen Sains, 18 Bocah Dibawa ke Rumah Sakit. Foto: Wikimedia Commons/Picasa

Jakarta -

Sebanyak 18 anak sekolah dasar dibawa ke rumah sakit setelah melakukan eksperimen sains di kelas. Peristiwa ini terjadi di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Mengutip dari Futurism, siswa kelas 3 di kota Gallatin, Tennessee tengah melakukan eksperimen menggunakan dry ice, dipimpin oleh seseorang berasal dari luar kelompok yang tidak disebutkan identitasnya. Tak lama kemudian, beberapa siswa mengeluh merasakan mual sehingga mereka mendatangi unit kesehatan sekolah.

Takut akan adanya insiden yang memakan banyak korban, seperti yang dikatakan Sumner County Emergency Medical Service pada pernyataan yang diberikan kepada media setempat, responden pertama mulai dari pemadam kebakaran hingga sheriff dan polisi dibawa ke sekolah. Sebanyak 19 orang, termasuk 18 siswa dan satu guru, akhirnya dibawa ke rumah sakit, dan orang tua anak-anak tersebut diberitahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang dilaporkan saluran berita Local 12, siswa dan guru yang mengalami insiden tersebut sedang dirawat karena keracunan karbon dioksida. Hal tersebut masuk akal, mengingat dry ice sejatinya adalah karbon dioksida dalam bentuk beku.

Selain 19 orang yang dibawa untuk diperiksa di rumah sakit, sebanyak 20 orang lainnya yang hadir selama eksperimen juga ikut diperiksa oleh paramedis.

ADVERTISEMENT

Pusat medis lalu mengeluarkan kode oranye yang mengindikasikan adanya tumpahan bahan berbahaya. Insiden ini berhasil diatasi dalam waktu kurang lebih satu jam.

Seluruh korban dinyatakan stabil dan dalam kondisi yang baik. Ruangan tempat terjadinya ekperimen tersebut juga diperiksa dan diberikan ruang untuk ventilasi oleh tim pemadam kebakaran.

Dalam sebuah wawancara, salah satu orang tua dari anak yang menjadi korban ekperimen tersebut tampak sangat kesal soal bagaimana cara sekolah menangani situasi tersebut.

"Informasi yang saya dapatkan saat ini adalah bahwa anak yang berumur 9 tahun merasa tidak enak badan," ucap Ben Amboy, salah satu ayah yang merasa tidak puas.

"Tidak ada informasi dari dokter, bahkan dari pihak representatif sekolah, tidak ada," cetusnya.

Amboy mendorong pihak sekolah distrik Summer County untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka selama keadaan darurat. Secara tidak langsung, Amboy menyampaikan teguran secara halus kepada pihak yang berwenang untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.

*) Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "4 Eksperimen Hibrida Manusia dengan Hewan "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat