Kapal induk canggih buatan China, Fujian, disebut-sebut sebagai simbol kekuatan baru dari militer negara itu. Diberi nama provinsi di perbatasan selat Taiwan, kemampuan Fujian jauh melampaui dua kapal induk China yang lain, Liaoning dan Shandong.
Fujian dibuat seluruhnya di China oleh Jiangnan Shipyard dan sedang diujicoba berlayar di lautan. Kemungkinan, kapal ini sudah bisa dioperasikan tahun ini atau tahun depan.
Dengan tonase 80 ribu ton, Fujian jauh lebih besar dari kapal induk China sebelumnya dan hampir setara dengan kapal induk tercanggih Amerika Serikat, yaitu kelas Ford. Salah satu teknologinya adalah sistem peluncur ketapel elektromagnet yang sebelumnya juga hanya ada di kapal induk kelas Ford.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketapel elektromagnetik memungkinkan peluncuran pesawat yang lebih besar dengan muatan lebih berat dan bahan bakar lebih banyak. Kapal induk Liaoning dan Shandong tidak memiliki ketapel seperti itu, tetapi jalur lompat. Adapun Fujian memiliki total 3 ketapel di dek penerbangannya.
"Dilengkapi dengan teknologi begitu maju dan peralatan canggih, CNS Fujian tidak hanya memperkuat tapi memodernasi Angkatan Laut People's Liberation Army. Saat CNS Fujian diluncurkan, ia akan membentuk armada hebat bersama CNS Liaoning dan CNS Shandong," tulis China Daily yang dikutip .
Dilihat dari ukurannya, Fujian mampu menampung sekitar 60 pesawat dan akan mengoperasikan pesawat tempur seri J-15. Sejauh ini J-15 adalah satu-satunya pesawat tempur berbasis kapal induk China.
Beberapa sumber melaporkan China juga sedang mengembangkan pesawat tempur siluman baru untuk operasi kapal induk. Ini bisa jadi merupakan versi evolusi dari J-31. Tak hanya itu, mereka mengembangkan pesawat berbasis kapal induk jenis baru, seperti pesawat KJ-600 AWACS, yang setara dengan E-2 Hawkeye milik AS.
Kemungkinan besar kapal induk ini juga akan mengoperasikan kendaraan udara tak berawak serta beberapa helikopter.
Persenjataan pertahanan mencakup sistem yang mampu mencegat rudal anti-kapal, rudal pertahanan udara jarak pendek dan peluncur roket anti-kapal selam.
Tenaga penggerak berbahan bakar minyak konvensional, bukan reaktor nuklir. Ada turbin uap dengan keluaran gabungan sekitar 220.000 hp. Sebenarnya sistem propulsi Fujian agak mirip dengan kapal induk Shandong, namun dalam bentuk yang sedikit ditingkatkan.
Kapal induk ini akan dioperasikan sekitar 2.000 pelaut dan sekitar 1.000 penerbang. Usai Fujian, militer China tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Sejak tahun 2017 terdapat beberapa tanda mereka mempersiapkan pembangunan kapal induk ke-4 dengan sistem propulsi nuklir.
Simak Video "Kapal Induk AS Tiba di Mediterania Timur untuk Bantu Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)