shtandovebg.com

Aliansi AUKUS Pamer Teknologi Futuristik untuk Gertak China

Aukus: Mengapa pakta pertahanan Inggris, AS, Australia prioritaskan pembuatan kapal selam untuk tangkal China di Indo-Pasifik?
Foto: BBC World

Jakarta -

Aliansi Australia, Amerika Serikat dan Inggris atau AUKUS, mencoba unjuk gigi, terutama pada China. Dalam perkembangan terbaru, kecerdasan buatan, drone, dan radar antariksa merupakan beberapa teknologi yang akan digunakan Australia dan sekutu AUKUS untuk melawan China di Pasifik.

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, bertemu dengan rekan-rekannya dari Amerika Serikat dan Inggris, Lloyd J Austin dan Grant Shapps, di California untuk mengumumkan 'pilar' kedua dari perjanjian Aukus.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bulan lalu menuduh kapal angkatan laut China berperilaku 'berbahaya, tidak aman dan tidak profesional' setelah penyelam angkatan laut Australia terluka oleh gelombang sonar. Gelombang itu diklaim dipancarkan kapal perang China di perairan internasional lepas pantai Jepang. Marles mengatakan insiden tersebut telah disampaikan langsung ke China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Guardian, rencana akuisisi kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia telah menjadi fokus utama pakta AUKUS, dan pilar kedua berfokus pada teknologi.

ADVERTISEMENT

Teknologi AI akan digunakan pada sistem, termasuk pada pesawat P-8A Poseidon, untuk memproses informasi dari perangkat sonar sonobuoy, yang mendeteksi dan mengirimkan data bawah air, guna meningkatkan kemampuan perang anti kapal selam.

Adapun algoritma AI dan machine learning juga akan digunakan untuk meningkatkan perlindungan, penargetan presisi, operasi intelijen, pengawasan, dan pengintaian.

Data yang diproses oleh AI memungkinkan ketiga negara melacak kapal selam China dengan lebih cepat dan akurat. "Kemajuan bersama ini akan memungkinkan eksploitasi data dalam jumlah besar secara tepat waktu, sehingga meningkatkan kemampuan perang anti kapal selam kami," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Sedangkan teknologi kuantum akan dipakai untuk meningkatkan posisi, navigasi, dan pengaturan waktu guna meningkatkan kemampuan siluman dan memungkinkan pasukan untuk beroperasi bahkan jika GPS tidak berfungsi.

AUKUS juga mengatakan mereka akan dapat mendeteksi ancaman yang muncul di luar angkasa dengan radar yang beroperasi terus menerus untuk melacak objek di luar angkasa.

Ketiganya juga mengatakan akan melakukan serangkaian percobaan dan latihan trilateral terpadu untuk menguji dan menyempurnakan pengoperasian sistem maritim tanpa awak.

China sendiri memberi tanggapan terhadap perkembangan ini. Menurut editorial media pemerintah China, Global Times, insiatif itu membahayakan dan bisa memicu perlombaan persenjataan. "Kesepakatan awal kapal selam bertenaga nuklir AUKUS telah mengancam nonproliferasi nuklir, dan kini ketiga negara tersebut menambahkan proyek yang sangat sensitif seperti AI untuk tujuan militer dan militerisasi luar angkasa," sebut mereka.



Simak Video "Bangkit 2024 Google Siap Bekali 9 Ribu Mahasiswa Baru dengan Keterampilan AI"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat