shtandovebg.com

AS, Inggris dan Australia Lacak Kapal Selam China Pakai AI

Aukus: Mengapa pakta pertahanan Inggris, AS, Australia prioritaskan pembuatan kapal selam untuk tangkal China di Indo-Pasifik?
Kapal selam China. Foto: BBC World

Jakarta -

Teknologi AI atau kecerdasan buatan, belakangan kian berperan di jagat militer. Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, baru saja mengumumkan rencana menguji coba penggunaan AI untuk melacak kapal selam China di Samudera Pasifik.

Berbicara di pertemuan di Mountain View, California, para pemimpin pertahanan masing-masing negara mengumumkan rencana itu dalam persekutuan Aukus, sebuah kesepakatan keamanan yang dibentuk tahun 2021 untuk 'membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik'.

Salah satu hal yang diumumkan adalah penggunaan teknologi AI canggih pada pesawat patroli, termasuk pesawat P-8A Poseidon milik AS. AI akan memproses informasi dari perangkat deteksi bawah air yang digunakan masing-masing negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang diproses oleh AI memungkinkan ketiga negara melacak kapal selam China dengan lebih cepat dan akurat. "Kemajuan bersama ini akan memungkinkan eksploitasi data dalam jumlah besar secara tepat waktu, sehingga meningkatkan kemampuan perang anti kapal selam kami," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Selain AI, ketiga negara juga akan berkolaborasi dalam teknologi lain seperti teknologi kuantum, peperangan elektronik, dan senjata hipersonik. Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles mengatakan bahwa meningkatnya agresi China telah meningkatkan kebutuhan akan kolaborasi semacam ini.

ADVERTISEMENT

Beberapa minggu lalu, tim penyelam Angkatan Laut Australia terluka oleh teknologi senjata sonar kapal perang China, meskipun kehadiran mereka diketahui awak kapal itu. "Ini adalah tindakan yang tidak aman dan tidak profesional," kata Marles tentang insiden tersebut.

"Australia mengharapkan semua negara, termasuk China, untuk mengoperasikan militer mereka secara profesional dan aman," tambahnya, seperti dikutip dari Insider, Minggu (3/12/2023)

Laporan Kekuatan Militer China yang diterbitkan Pentagon baru-baru ini mengemukakan adanya kekhawatiran signifikan mengenai terjadinya insiden operasional atau kesalahan perhitungan semacam itu, yang dapat berubah menjadi krisis atau konflik.



Simak Video "Bangkit 2024 Google Siap Bekali 9 Ribu Mahasiswa Baru dengan Keterampilan AI"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat