shtandovebg.com

Anak Depok Juara Kompetisi Inovasi Samsung, Ciptakan Sumber Listrik Bersih

Samsung Solve for Tomorrow
Tim asal Madrasah TechnoNatura Depok berhasil menjadi juara satu ajang Samsung Solve for Tomorrow. Foto: Argya D. Maheswara

Jakarta -

Setelah melewati rangkaian proses seleksi, Samsung Solve for Tomorrow 2023 telah dimenangkan oleh seorang juara. Sebelumnya, ada tiga kandidat yang diusung untuk menjadi pemenang dari Samsung Solve for Tomorrow.

Untuk diketahui, Samsung Solve for Tomorrow adalah program yang diadakan Samsung untuk mencari talenta muda dari seluruh Nusantara yang membuat bermacam solusi inovatif untuk masa depan.

Acara Pengumuman Pemenang Samsung Solve for Tomorrow 2023 diselenggarakan pada Rabu (13/09/2023) di The Habitate, Jakarta. Tim Dasher yang merupakan tim asal Madrasah TechnoNatura Depok berhasil menjadi juara satu dari ajang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tim yang terdiri dari Abdurrohman Haniyah, Emirrasya Mohamad Mayko Saleh, Muhammad Ikmal Taqi, dan Fariz Marsal Musyaffa ini, mengusung proyek Power on Demand untuk menciptakan energi listrik bersih. Mereka mengembangkan teknologi pembangkit listrik berbasis biomassa yang menghasilkan hidrogen dengan proses gasifikasi dan terkoneksi dengan Artificial Intelligence (AI).

Proses kerjanya dimulai dari masuknya pelet biomassa ke dalam reaktor gasifikasi, nantinya pada suhu tinggi sekitar 700-1000 derajat Celcius gasifikasi akan terjadi.

ADVERTISEMENT

Di sini gas-gas yang ada akan terpisah, proses ini akan membentuk SynGas yang didalamnya terdapat unsur H2, CO2, CO, CH4. Setelah itu, SynGas yang sudah murni bisa keluar dari reaktor gasifikasi.

Samsung Solve for TomorrowTim Dasher juara Samsung Solve for Tomorrow. Foto: Argya D. Maheswara

Kecerdasan Buatan Bernama H2 Nose

Pada proyek ini, Tim Dasher juga mengenalkan alat bernama H2 Nose yang merupakan alat pendeteksi zat berupa aroma, bau dan gas. Alat ini nantinya dapat memudahkan proyek pengolahan biomassa menjadi energi dengan identifikasi awal biomassa.

Alat ini merupakan alat berbasis sensor, di dalamnya terdapat 16 sensor yang dapat mendeteksi dan menganalisis jenis dari bahan yang tertangkap oleh sensor yang ada. Di sinilah AI bekerja dalam proses produksi energi tersebut.

Samsung Solve for TomorrowInovasi tim Dasher membuat teknologi pembangkit listrik berbasis biomassa. Samsung Solve for Tomorrow Foto: Argya D. Maheswara

Kerja Sama Industri

Semangat yang dibawa oleh Tim Dasher adalah transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi yang ramah lingkungan. Mereka juga menyatakan bahwa mereka sangat menginginkan Indonesia menjadi negara yang mandiri energi.

"Kami janji 2045 negara ini mandiri, kami memberi solusi produksi hidrogen berbasis AI," ungkap mereka saat sesi presentasi.

Mereka juga mengungkapkan bahwa teknologi yang mereka punya dapat digunakan dalam sektor industri energi, pemerintahan maupun masyarakat umum.

"Hasil kami berpotensi digunakan oleh Industri energi, pemerintah dan umum. Kita juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan," tambah mereka.

Tawaran kerja sama juga menghampiri mereka, salah satunya adalah kerja sama dengan PT. After Oil yang memiliki proyek energi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam hal ini Tim Dasher berperan sebagai pihak yang mengoptimalisasi gasifikasi.

"Kita dari awal kerjasama dengan PT. After Oil, kebetulan mereka punya proyek di IKN, kemudian kita diajak untuk mengoptimalisasi gasifikasi mereka," ungkap mereka dalam wawancara setelah sesi acara berakhir.


*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .



Simak Video "Blibli dan Samsung Electronics Indonesia Hadirkan Samsung Experience Lounge Pertama di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat